PLBN Aruk Sambas Era Jokowi, Sumber Rezeki bagi Para Porter dan Ojek Perbatasan
Namanya pak Herman, hari - harinya menggunakan baju warna Orange sebagai pakaian sehari-hari bagi para porter yang diberikan izin oleh pengurus Pos Lintas Batas Negeri Indonesia. Setiap pagi, pak Herman bersama dengan teman-temannya berteduh dan parkir di border titik nol perbatasan Indonesia dengan Malaysia dengan harapan para pendatang yang dari negara Malaysia menggunakan jasanya ke daerah tujuannya.
Meski jangkauan paling jauhnya hanyalah ke Sambas saja, tetapi tidak sedikit juga orang yang menggunakan jasa mereka. Jasa mereka memang sangat diperlukan mengingat warga yang masuk dari negara lain tidak diperbolehkan membawa kendaraan bebes keluar masuk begitu saja, kecuali kepada para porter dan perusahaan travel yang diizinkan, itupun wajib melalui pos pemeriksaan.
“PLBN ini sangat mendukung untuk profesi kami sebagai tukang ojek atau jasa antar disini mas, meski memang harus melewati tahap seleksi seperti SIM, kemampuan berkomunikasi, penguasaan dan pemetaan wilayah, kami merasa sangat terbantu pak dengan adanya PLBN ini,” kata pak Herman.
Untuk pendapatan mereka sendiri, pak Herman bersama teman-temannya rata-rata bisa mendapatkan penghasilan sekitar 40 Ringgit atau sekitar Rp 140.000,00 perharinya. Lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dibangunnya Border PLBN yang lebih baik ini meningkatkan jumlah kedatangan masyarakat, baik yang berniat untuk menyeberang ke negeri tetangga atau sebaliknya, atau bahkan sekedar berwisata ke PLBN. Semakin populernya PLBN Aruk di pemberitaan media sosial dan dunia maya membuat banyak masyarakat yang berdatangan untuk sekedar berfoto dan melihat pemandagan alam disekitarnya.
Kondisi ini menjadi berkah tersendiri bagi para porter (tukang ojek) karena jarak dari pintu utama PLBN ke titik nol perbatasan Indonesia - Malaysia masih lumayan jauh, ada sekitar 300 - 400 meter. Mereka biasanya bisa memasang tarif Rp 10.000,00 - 15.000,00 dari pintu utama hingga titik nol saja. Tarif yang sama juga akan dikenakan pada saat mau kembali jika ingin menggunakan jasa mereka saat akan kembali melewati pintu utama PLBN.
Untuk mereka yang baru datang dari negara Malaysia, baik sebagai turis atau warga Indonesia yang akan kembali ke Indonesia melewati PLBN Aruk, situasi ini juga menjadi berkah yang berlimpah untuk pak Herman dan teman-temannya karena mereka yang datang dari Malaysia tentu akan membawa barang banyak sehingga sangat memerlukan bantuan para porter atau setidaknya siapapun yang mau disewa untuk membantu dan mengatarkannya.
Dibenahinya PLBN sejak 2014 lalu, meningkatkan geliat ekonomi secara positif terutama bagi mereka yang menggantungkan harapan kepada para pendatang dari Malaysia yang akan berkunjung ke Indonesia dan sebaliknya sebagai jasa Porter dan angkutan kendaraan roda dua (ojek).
0 Komentar